Rumah Baru, nampak Bpk. Willem dan Bpk. Ardiyanto |
Siang itu, minggu (17/9/06), terik
mentari begitu ganas menyengat kulit. Anggota kelompok Sta. Theresia I Sungailiat berjejal di rumah bapak
Yosef Ardianto Totong, penghubung komunitas Sta. Theresia I. Mereka mengobrol
tentang rangkaian acara pemberkatan rumah yang akan dilaksanakan, sambil
menunggu anggota komunitasnya dan para undangan yang belum hadir. Selang beberapa menit
kemudian mereka berbondong-bondong dengan memakai kendaraan pribadi, baik mobil
maupun sepeda motor, berarak menuju kawasan tambang timah masyarakat, di
Jelitik. Di sana rombongan komunitas Sta. Theresia I dan para undangan disambut
oleh ibu Lioe Pet Thai (58), Herman (20), dan Simon Petrus Hasan (18), serta
keluarga besarnya.
Keluarga besar ibu yang sudah
hidup menjanda selama 19 tahun ini, memberikan senyum kebahagian sambil
mengucapkan terima kasih kepada rombongan yang hadir atas perhatian yang
diberikan kepada mereka berupa sebuah rumah
megah nan sederhana, berukuran 6 x 6 meter persegi, berteras, beratapkan
asbes, berdinding tembok, berlantai semen. Ya...sebuah rumah permanen, layak
pakai, yang berada di depan rumah lama yang sudah berumur 30-an tahun, beratap genting,
berdinding kayu dan rumbiah, berlantai tanah, dan selama ini hanya diterangi
lampu mentol.
Rumah Lama |
Pukul 12.30, ibadat
pemberkatan rumah baru dengan dua kamar itu dimulai yang dipimpin oleh Pastor
Fidelis Serani Atawollo, Pr. Dalam kata pengantarnya, pastor pembantu paroki
Sungailiat mengharapkan supaya rumah yang baru ini sungguh-sungguh menjadi
rumah damai baik bagi penghuninya maupun bagi tamu-tamu yang datang ke rumah
ini. Lebih lanjut, pastor yang super aktif ini mengajak semua hadirin untuk
mengucapkan syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada para pengurus komunitas
Sta. Theresia I serta para donatur yang telah memiliki komitmen murni untuk
membantu keluarga Hasan. Karena dengan cara hidup seperti inilah sebenarnya
komunitas basis mulai hidup dan terbuka kepada sesama. Komunitas basis yang
dicita-cita bersama itu, bukan sebatas diskusi-diskusi tetapi intinya adalah
seperti yang dicontohi kelompok pak Ardiyanto. Upacara pemberkatan rumah baru
yang berjalan hampir 50 menit itu dihadiri juga pastor paroki, Romo Gandung,
Pr, wakil-wakil DPP, dan para undangan dari berbagai kelompok basis paroki
Sungailiat.
RD. Gandung Sunarto |
Pastor Gandung, Pr dalam kata
sambutannya mengajak umat untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan, juga kepada
anggota kelompok Theresia I yang sudah berjuang membantunya. Ini usaha yang amat
positip. Bahkan, romo yang sekarang berada di Filipina ini mengaharapkan agar
semangat yang dimiliki komunitas Theresia I bisa menular ke komunitas lain.
Jangan hanya sampai disini saja. Bisa saja diteruskan dalam semua bidang karya
pastoral paroki. Kami tetap mendukungnya. Penegasan yang sama ini juga
disampaikan oleh wakil DPP Sungailiat, bapak John Djanu Rombang dalam kata
sambutan DPP. Menanggapi kata sambutan pastor paroki dan DPP, penghubung
komunitas Theresia I, bapak Yosef Ardiyanto Totong, guru di SD Budi Mulia
Pangkalpinang dan ketua tim bedah rumah komunitas Theresia I, Ibu Deli Mayono,
menuturkan bahwa kegiatan ini berawal dari semangat paskah bersama antar
kelompok pada paskah lalu. Semangat yang sama itu, semata-mata hanya karena
campur tangan Tuhan. Sehingga dalam proses pengumpulan dana baik antar anggota
kelompok sesama katolik maupun budha, se-Sungailiat maupun diluar Bangka dapat
berjalan dengan lancar. Prinsipnya adalah dalam semangat persaudaraan sejati,
kami dapat keluar dari berbagai persoalan hidup, tutur penghubung kelompok yang
kini menjadi salah seorang anggota inti DPP periode 2006 – 2009.
RD. Felix Atawollo, yang sedang berbincang dengan tuan rumah |
Rangkaian acara ini ditutup
dengan makan bersama dalam rasa persaudaraan sambil gelak tawaria karena rahmat
kegembiraan yang mereka terima selama ini. Dalam kebersamaan ini pula,
penghubung kelompok mengumumkan rangkaian jadwal kelompok di bulan Oktober
2006. Bahwa ada acara khusus
selain doa rosario dari rumah ke rumah, yaitu ziarah bulan Maria ke Paroki
Belinyu, tanggal 1 Oktober dan kunjungan ke panti Jompo Siti Anna dan Emaus Pangkalpinang,
pada tanggal 15 Oktober 2006. Ziarah kelompok pada bulan Maria ke Belinyu ini
sekaligus mempersembahkan wujud-wujud kelompok yang sudah berhasil dan belum
berhasil dilaksanakan dalam tahun ini. Ziarah kelompok dan misa kudus di gua
Maria Belinyu yang dipimpin oleh Pastor Frans Adbaw, Pr ini berkat kerja keras kaum
muda kelompok, Sdri. Silvya
dan sdr. Claus Wistony ini berhasil diikuti oleh 60-an anggota kelompok. Sedangkan kunjungan ke
panti asuhan Siti Anna dan Emaus Pangkalpinang, merupakan wujud karya kelompok
dalam rangka pesta pelindung kelompok St. Theresia. Proficiat st. Theresia I.
**al**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar